Enak Mana Bumbu Yang Diulek atau Diblender




Dulunya aku nggak suka ngulek. Alasannya klise, kelamaan! Mana tangan pegel pula. Enakan pake blender. Tinggal ngenggg, selesai. Cepet dan praktis. Sekarang mah, kita sudah enak. Mau masak apa aja ada bumbu instan. Perusahaan produsen makanan menjawab kegelisahan kita-kita. Mereka menyasar ibu-ibu pekerja yang waktunya limited dan orang yang nggak bisa masak.tapi pengen menyajikan makanan istimewa. Bumbu dasar seperti bumbu nasi goreng, tempe atau soup ada sampai yang ruwet seperti soto, rendang, gulepun ada. Dari yang bermerk sampai yang nggak ada merk diburu oleh kita. But..itu dulu men. Sebelum pindahan ke Bali. Misua dah mewanti wanti supaya aku nggak bawa banyak barang. Terutama peralatan dapur. Bawa yang basic aja. Seperti kompor gas, nagic com, wajan, piring, gelas, garpu dan sendok, Blender dan kawan-kawan terpaksa ku tinggal. Nah... Berhubung aku tuh males untuk ngulek bumbu. Akhirnya kalo pengen masakan yang harus ngulek bumbu, aku beli bumbu jadi di warung. Etapi.... ada kejadian yang membuatku harus berpikir 1000 kali untuk membeli bumbu jadi sekarang. Terutama yang buatan rumahan. Bukan gimana sih gaess. Aku nggak mau keluargaku sakit setelah makan bumbu tersebut. Pernah punya pengalaman rada pahit soalnya. Aku buat soto dan beli bumbu jadi, no merek. Harganya 3000 perak doang. Rasa awalnya sih enak. Lalu rada aneh. Setelah itu kami semua terkena radang tenggorokan! Lucu kan? Sakitnya bersamaan di hari itu. Waduhhh berabe nih.... Dari situ, aku tersentak. Kenapa nggak buat sendiri aja? Nggak ada blender, wong ulekan ada. Toh masaknya dikit..bukan sekampung. "Kelamaan??" Ntar tangannya pegel. "Ngulek bumbu susah mak?" "Jiahhh... Daripada sakit" Jadi berperang tuh malaikat baik dan jahat. Akhirnya malaikat baik yang menang. Itung-itung buat olah raga jari dan tangan😂. Yang biasanya cuek, sama bumbu genep. Mulai tuh belajar, apa aja bumbu genep. Sekarang bumbu nggak hanya bawang merah, bawang putih dan cabe. Tapi sudah mulai lengkap ada jahe, ketumbar, laos, kunyit dkk. Ternyata setelah nyobain ngulek. Malah ketagihan. Meskipun cara nguleknya belum luwes. Masih kaku. But it is okelah. Yang penting keulek.. me Dan emang sih, bumbu hasil ulekan lebih enak dibandingkan dengan blender. Apakah ini karena bumbunya terpapar keringetku saat mengulek.or ada faktor lain Menurut research kecil-kecilan. Saat bumbu diulek akan mengeluarkan minyak dan aroma aslinya. Semakin diulek, semakin keluar dan rasanya menyatu dengan yang lain. Hal ini yang menyebabkan bumbu hasil ulekan lebih enak. Berbeda dengan blender. Karena berkecepatan tinggi. Pisau-pisaunya hanya sekedar menghaluskan doang dan bumbunya tidak mengeluarkan minyak dan aroma aslinya. Owh.... Kirain kena keringetku?? Wkkkwkwkw... Somehow... Tetep semangat ngulek. Salam sukabeda.

Comments

Popular Posts