Menemukan Passion saat Terpuruk





Lama banget saya tak update Blog ini. Sebab, ada banyak hal yang terjadi dalam kehidupan saya semenjak kami pindah lagi ke Bali. Semua rencana pupus sempurna. Selama 6 bulan saya tak mendapatkan pekerjaan yang saya impikan. Belum lagi saya harus membangun kepercayaan diri, setelah bertemu dengan teman sodara saya yang mengatakan aura saya jelek, karena ada kuntilanak yang dikirim seseorang. Karena dia benci pada saya. Sehingga membuat saya sulit mendapat pekerjaan. Itu adalah moment yang menyakitkan yang harus saya hadapi. Rasanya saya seperti kehilangan masa depan. Ada rasa marah dan benci pada diri saya. Saya mencari jawaban apa salah saya? siapakah yang benci sama saya? 

Hampir dua mingguan saya menangis. Ke kamar mandi takut, lihat kaca takut. Takut ada mba Kunti nongol di belakang saya. Lantas, saya sadar. Kalau saya terus menerus menangis? Bagaimana jadinya? bukankah sama saja membuat saya semakin terpuruk. 

Saatnya bangkit. Ngapain saya takut. Ngapain saya percaya dengan omongan orang yang belum tentu benar. Saya punya Tuhan. Soal pembenci dan mba Kunti, Saya tak mau memikirkannya. Kita tak bisa memaksa orang untuk menyukai kita. Setelah itu saya semakin banyak berdoa. Pelan-pelan hati ini mulai tenang, dan saya fokus dengan masa depan. Saya mulai bertanya,apa nih yang harus saya lakukan untuk menghasilkan uang? Bukankah saya punya talent? Kalau memang tidak dapat pekerjaan, kenapa saya tak menciptakan lapangan kerja sendiri?
Disitu saya mikir dalem. Modal di tangan sebesar 100 ribu rupiah. Aha! akhirnya terbersit ide membuat gorengan. Yup Gorengan. Tahu Geol dan Stik Tempe Sukabeda. Sesuai dengan saya yang memang sukabeda. 
Kenapa gorengan. Tahulah, kalau masyarakat kita suka camilan, apalagi yang berbau gorengan. That's the point yang mau saya gali.
 
Awalnya malu menawarkan gorengan ke warung-warung. Nggak pernah soalnya, dan ini tantangan besar sekali untuk melawan ego. Dan sayapun jadi pemenang. Ego dapat saya singkirkan
Lalu saya jualan gorengan nitip di warung sekitar kost. Seagai permulaan ada 3 warung yang saya titipin. Jam 6 pagi saya sudah ke warung-warung. Tiap warung nitip 10 bungkus. Dan sore hari baru saya ambil kembali. Sukseskah? Nggak!!!! Sedih hati ini, kalo lihat makanan kita masih banyak sisa. Daripada dibuang saya bagiin ke orang-orang. Kadang pemulung, kadang pekerja kasar. Dua mingguan begitu. Wah... lama-lama habis nih modal. Sayapun berpikir keras lagi. Me review apa nih yang salah. Ketemu! Gorengan yang saya buat lebih nikmat  dimakan pas lagi hangat.Kalo sudah dingin, berkurang nikmatnya. Saya juga melihat competitor sesama penjual gorengan. Gorengan saya harganya lumayan tinggi. 2000 rupiah per bungkus.isinya 4 gorengan. Dan saya kemas dalam mika.

Yang lainnya 1000 rupiah perbiji. Tapi orang orang lebih memilih yang seribuan. Di sini saya berpikir. Berarti market saya bukan di warung. 

 Gimana nih bisa menghasilkan uang.

Kan ada Gojek dan Grab Mak! Aha!!! langsung search dan daftar. Prosesnya alhamdulillah di mudahkan. Tanggal 25 Desember 2019 sayapun mulai berjualan makanan online di Gofood! Setelah itu Grabfood. Dari menu gorengan, kemudian bertambah menu nasi goreng, mie goreng dan menu Vegan. Asli deg-degan awalnya. Dan Semakin kesini semakin pede jualan. Seneng banget mendengar makanan kita disukai oleh pelanggan. Mengharu biru banget. Nggak nyangka, siapa sih saya kok tiba-tiba jualan makanan. Itu adalah rahasia Ilahi. 

Dari situ saya banyak belajar. Jangan pernah menggangap rendah diri kita. Kita adalah yang kita pikirkan. Kita adalah orang hebat yang bisa membuat diri kita apa yang kita mau. Percaya sama rencana Allah. 

So... bagi yang sedang berlibur ke Bali, dan lagi kelaperan. Hayuk beli Tahu Geol dan Nasi Goreng Sukabeda. Caranya Klik Tahu Geol Sukabeda di Gofood dan GrabFood.

Salam Sukabeda




Comments